Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. adalah seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam bidang hukum tata negara di Indonesia.
Beliau lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada tanggal 17 April 1956. Sejak kecil, beliau sudah menunjukkan minat dan bakat yang besar dalam bidang hukum.
Beliau menyelesaikan pendidikan sarjana, magister, dan doktor di bidang hukum tata negara di Universitas Indonesia (UI) dan Universiteit Leiden, Belanda.
Beliau juga sangat aktif dalam kegiatan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Beliau menjadi guru besar ilmu hukum tata negara di Fakultas Hukum UI sejak tahun 1998. Beliau dikenal sebagai salah satu akademisi yang sangat produktif dalam menulis buku, makalah, dan artikel ilmiah di bidang hukum, politik, dan kebangsaan.
Beberapa karya beliau yang terkenal antara lain adalah Hukum Tata Negara Darurat, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, dan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Beliau tidak hanya menjadi akademisi, tetapi juga menjadi pakar dan praktisi hukum tata negara yang sangat dihormati.
Beliau pernah menjabat sebagai staf ahli menteri pendidikan, asisten wakil presiden, penasihat ahli menteri perindustrian dan perdagangan, tim ahli PAH I BP-MPR, penasihat ahli setjen MPR-RI, dan anggota dewan pertimbangan presiden.
Beliau juga memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI).
Beliau merupakan pendiri dan ketua pertama MKRI pada tahun 2003-2008.
Beliau diakui sebagai peletak dasar bagi perkembangan gagasan modernisasi peradilan di Indonesia.
Beliau berhasil menjadikan MKRI sebagai lembaga peradilan yang independen, profesional, dan berwibawa.
Beliau juga berperan aktif dalam mengawal dan menegakkan konstitusi, mengadili sengketa pemilu, dan menguji undang-undang.
Beliau juga pernah menjadi ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada tahun 2012-2017. Beliau memperkenalkan DKPP sebagai lembaga peradilan etika pertama dalam sejarah, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.
Beliau bertanggung jawab dalam menjaga integritas dan kredibilitas penyelenggara pemilu, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Beliau saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024 dari DKI Jakarta.
Beliau menjadi salah satu wakil rakyat yang vokal dan kritis dalam menyuarakan aspirasi dan kepentingan daerah.
Beliau juga menjadi ketua umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) periode 2015-2020.
Beliau mengajak seluruh cendekiawan muslim di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam.