JADIKAN HIDUP ANDA TENANG TANPA CEMAS ALA IBNU ATHA'ILLAH DALAM KITAB AT-TANWIR

-
Di tengah situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini, sering kali perencanaan yang telah kita tentukan tidak dapat direalisasikan, meski segala bentuk ikhtiar telah diupayakan.


Hal itu tentu membuat lelah, bahkan tidak jarang berujung kecewa.


Kecemasan juga kerap melanda, terutama ketika menghadapi berbagai macam persoalan kehidupan dunia.


Hidup seakan mendadak suram dan berjalan tanpa ada harapan.


Melalui buku dahsyat ini, Ibnu Ata’illah as-Sakandari (1260-1309 M), seorang sufi besar pengarang kitab al-Hikam menjelaskan secara pas dan proporsional antara porsi ikhtiar dan tawakal.


Sebuah kunci untuk mengistirahatkan jiwa dari kesibukan dunia.


Agar kita bisa menjalani hidup tanpa rasa cemas dan kecewa.


Juga agar kita tidak perlu ikut mengatur perencanaan yang telah Allah swt. tentukan untuk hamba-Nya.


Dipaparkan dengan penjelasan yang rinci, Ibnu Atha’illah memperkaya uraiannya dengan ayat-ayat al-Quran dan hadis Nabi.


Sesekali diselingi dengan bait syair dan ungkapan hikmah yang menggugah hati.
Di tangannya pula, tasawuf yang terkesan sulit dipahami dan melangit, menjadi sangat membumi: aplikatif, solutif, dan relevan untuk menjawab berbagai problematika hidup manusia modern saat ini.

Apa Kata Mereka Tentang Buku ini?


Buku “Istirahatkan Dirimu dari Kesibukkan Duniawi” karya Ibnu Atha’illah as-Sakandari merupakan salah satu buku yang komperhensif membahas tasawuf. (Sebagai buku tasawuf), buku ini punya keunikannya sendiri.­­
Muhammad Abdurrahman Bishar, Grand Syekh al-Azhar 1979-1982


Tema buku ini sangat langka dan berharga, isinya pun berbobot.


Sesuai judul aslinya, buku ini mencerahkan para pembacanya (at-Tanwir). Di dalam buku ini, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari mengajarkan kita cara untuk tidak ikut campur terhadap urusan Allah, cara menyerahkan segala urusan rezeki kepada-Nya, cara bersandar kepada-Nya, cara berserah diri dari segala kelemahan kepada Allah, cara mengistirahatkan jiwa dari ikut campur terhadap urusan Allah, cara untuk ridha kepada pembagian Allah, dan juga bagaimana cara mencapai maksud Allah terhadap kita untuk tetap berada dalam ridha-Nya.
Goodreads.com


Ini adalah buku Tasawuf yang ditulis oleh syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari. Buku ini membahas tema seputar tawakal dan rela terhadap setiap pembagian yang diberikan oleh Allah.


Seorang hamba tidak akan mencapai ridha Allah, kecuali dengan kerelaan atas segala ketentuan-Nya. Kemurnian ibadah akan tercapai dengan penyerahan diri terhadap segala keputusan-Nya. Buku ini hadir untuk mengistirahatkan dan menenangkan jiwa kita.
Darul Kutub al-Ilmiyah


Siapa Penulis Buku ini?


Penulis buku ini ialah Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari adalah tokoh tarekat Syadziliyah yang merupakan salah satu tarekat sufi terkemuka di dunia, termasuk Indonesia.


Pendiri tarekat ini adalah Imam Abu al-Hasan asy-Syadzili, penulis kitab Risalah al-Amin.


Syekh Ibnu Atha’illah juga menulis kitab al-Hikam, sebuah kitab tasawuf paling populer sepanjang masa.


Beliau lahir di Iskandariah, Mesir pada tahun 648 H/ 1260 M dan meninggal di Kairo pada 1309 M.


Apa Saja Isi Dalam Buku ini?

  • Penjelasan lengkap dan rinci tentang batasan antara ikhtiar dan tawakal.
  • Do’a Ibnu Atha’illah untuk melancarkan rezeki dan usaha.
  • Kiat menghindari kecemasan dalam menjalani kehidupan.
  • Cara tepat menyelaraskan kehidupan dunia dan akhirat.
  • Solusi jitu mengistirahatkan jiwa dari kesibukan dunia.
  • Sembilan tingkatan dalam membenahi diri.
  • Hikmah dari setiap kehidupan para Nabi.
-

Daftar Isi

-
-
-
-

Peta Buku

-

Spesifikasi Buku

-
Judul : Istirahatkan Dirimu dari Kesibukan Duniawi

Genre : Agama Islam/Tasawuf

Penulis : Ibnu Atha’illah as-Sakandari

Penerbit : Turos

Sampul : Hard Cover

Ukuran : 15 x 23 cm

Tebal : 428 Halaman

ISBN : 978-623-7327-57-8

Kenapa Anda Harus Memiliki Buku ini?

Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”. Hadis di atas tentunya sudah tidak asing di benak kita, bahwa kewajiban menuntut ilmu itu diperuntukkan bagi setiap orang Islam.
Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Dalam Islam, tak akan sempurna agama dan amal ibadah seorang Muslim tanpa menuntut ilmu. Maka itu wajib bagi setiap umat Muslim untuk menuntut ilmu.
Rasulullah Saw menyatakan, paham ilmu agama merupakan jalan menjadi orang baik dan mendapatkan kebaikan dalam dirinya. “Barangsiapa yang diinginkan oleh Allah kebaikan pada dirinya, maka dia akan dipahamkan dalam urusan agamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ditulis oleh penulis buku Al-Hikam, kitab tasawuf sepanjang masa.
Dilengkapi teks Arab ayat al-Quran, hadis, dan syair-syair.
Terjemahan lebih enak dibaca dengan bahasa yang akrab dipakai sehari-hari.
Penjelasan sangat aplikatif, solutif, dan relevan menjawab persoalan kehidupan.
Pemilihan diksi yang indah di setiap syair sehingga mudah dipahami.

Testimoni Pelanggan Kami

-
-
-

Pengiriman Barang Setiap Hari

-
-

Berapa Harga Untuk Buku ini?

Berapa Harganya?

358.000

Khusus Untuk Hari ini Saja!!


DISKON 50%



Hanya 179 Ribu

Promo akan berakhir dalam :

23JAM
2MENIT
38DETIK

SEGERA PESAN SEKARANG KARENA PROMO TERBATAS DAN AKAN BERAKHIR TANPA ADA PEMBERITAHUAN TERLEBIH DULU !!

-

SEBAGIAN KEUNTUNGAN AKAN DIGUNAKAN UNTUK

AKTIFITAS SOSIAL DAN DIWAKAFKAN PADA YANG BERHAK

MEMBELI SAMA DENGAN BERWAKAF

Garansi dan Pengiriman

-
Bisa COD / Bayar Di Tempat
Malas ke ATM dan tidak Punya Internet Banking..? atau Anda lebih nyaman bayar ketika barang sudah sampai? Tenang.. dengan berbelanja di toko kami, Anda bisa membayarnya setelah barang sampai alias COD. Transaksi Dijamin 100% AMAN!
-
Garansi Uang Kembali
Apabila barang yang di terima cacat / rusak / tidak sesuai gambar / tidak sesuai pesanan, bisa dikembalikan / direturn. Dan Garansi 100% Uang Kembali, jika barang tidak sampai.
-