Pernahkah Anda merasa kehilangan jejak budaya di tengah arus zaman yang cepat? Sindhunata, penulis dengan reputasi terhormat dan pengalaman jurnalistik yang kaya, mengajak Anda kembali menyelami nilai-nilai luhur Nusantara melalui kisah Semar.
Mengapa Semar? Sebagai salah satu tokoh wayang yang akrab di hati masyarakat, Semar sering disebut sebagai Sang Pamomong - penjaga rakyat kecil. Dalam "Anak-anak Semar", Sindhunata tak hanya menggambarkan Semar sebagai pelindung, tetapi juga sebagai pohon rinclang yang memberikan keteduhan. Ia melihat terang dalam kegelapan dan menemukan kebaikan di tempat yang tak terduga.
Bayangkan membuka setiap halaman buku ini dan tenggelam dalam ilustrasi lukisan karya Nasirun yang menawan. Rasakan sensasi menemukan kembali makna budaya di era digital, memahami bagaimana Semar mampu mengadaptasi dan tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman.
Berbekal pengalaman panjang di dunia jurnalistik, Sindhunata menyajikan kisah dengan sentuhan human interest, membuat pembaca mampu merasakan kedalaman emosi dan pesan moral yang disampaikan. Bukan sekadar cerita, "Anak-anak Semar" adalah refleksi tentang identitas dan warisan budaya kita.
Tunggu apa lagi? Kembalikan jejak budaya Anda dan temukan inspirasi dalam "Anak-anak Semar". Pesan sekarang dan saksikan bagaimana Semar menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini dalam tafsiran Sindhunata yang memukau.